Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lajar Papuyuan di Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, berhasil melakukan usaha pengembangan budidaya ikan lele.
Menurut Koordinator Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdatan) setempat, Uud Suparyat di Paringin, ibu kota Balangan, Jumat, dari 20 kolam yang dikembangkan mampu menghasilkan 7 ton ikan lele.
"Meskipun dari segi jumlah produksi masih belum maksimal, tetapi keberhasilan tersebut sudah sangat menggembirakan karena kini warga UPT Lajar Papuyuan memiliki usaha yang menjanjikan secara ekonomi," ujarnya.
UPT Lajar Papuyuan sendiri berada di dataran rendah dengan tipikal lahan gambut yang dalam satu tahun hanya empat bulan mengalami musim kering dan sisanya selama delapan bulan nyaris selalu terendam air.
Ia mengatakan, kondisi tersebut tidak memungkinkan warga untuk melakukan usaha pertanian dan tanaman holtikultura.
"Terhitung sejak akhir 2011 lalu pemerintah daerah bersama pihak swasta melakukan kajian tentang jenis usaha apa yang cocok untuk kami upayakan," katanya.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, terhitung sejak 2012 lalu pemerintah daerah bersama pihak swasta, dalam hal ini PT Adaro Indonesia mulai memfokuskan upaya pengembangan budi daya perikanan bagi warga UPT Lajar Papuyuan.
Ia menambahkan, hingga saat ini terdapat 61 kolam budi daya ikan yang terdiri dari 36 buah kolam terpal, 10 buah kolam tanah dan 15 uah fish pen atau net tancap.
"Jenis ikan yang dibudi dayakan ada tiga, yaitu lele, ikan betok dan nila dengan total produksi pada akhir 2012 lalu mencapai 35,1 ton," tambahnya.
Saat ini yang menjadi kendala bagi usaha budi daya tersebut adalah kondisi jalan yang masih belum bagus sehingga pendistribusian dan pemasaran hasil menjadi terhambat.