Memberikan fitur balas pesan otomatis kepada para konsumen |
Proses membalas keluhan dan pertanyaan yang sama
terus-menerus dari konsumen sering kali menyita perhatian yang cukup
banyak bagi para penjual online. Mengalami permasalahan ini secara
langsung, tim pendiri Chatkoo mengembangkan sebuah solusi yang dapat membalas chat perihal penerimaan order hingga status pengiriman menggunakan aplikasi pesan instan.
Berkorespondensi dengan DailySocial, Co-Founder Chatkoo Rizki Aditya
berujar bahwa Ia dan Adityo Prasetya bekerja sama untuk membangun sebuah
layanan customer relationship management (CRM) dengan kanal
utamanya berupa aplikasi chat, seperti WhatsApp, FB Messenger, BBM,
WeChat, dan LINE. Pihaknya juga dikabarkan mengembangkan robot yang
bertugas sebagai asisten.
“Robot ini dapat melakukan pekerjaan spesifik, seperti membalas chat otomatis (bisa di-set on /off) untuk penerimaan order hingga bisa untuk cek resi / status order melalui chat, dan menjadwalkan booking,” kata Rizki.
Meski dibekali dengan laman FAQ (Frequently Asked Questions) dan
telah memiliki sistem keranjang dan pembayaran online, konsumen dinilai
Rizki lebih senang menghubungi langsung pemilik toko melalui aplikasi chat.
“Ternyata teman-teman sesama pemilik toko online 80% mengalami hal yang sama. Masalah timbul ketika satu akun chat
tidak dapat ditangani lebih dari satu agen, jadi terbayang jika ada 100
orang yang bertanya dalam sehari. Sejak saat itu, kami memikirkan
solusi berupa CRM sederhana dengan channel aplikasi chat dan fitur smart auto reply,” tambahnya.
Cara kerjanya, pengguna cukup mengintegrasikan nomor seluler atau akun chat-nya ke dalam dashboard online Chatkoo. Setelahnya, semua pesan yang masuk akun tersebut akan turut diterima oleh dashboard Chatkoo. Pengguna juga dapat mengaktifkan fitur smart auto reply,
sehingga Chatkoo mampu membantu membalas pesan yang masuk secara
otomatis. Saat ini pihaknya juga mengarah ke sistem Machine
Learning/NLP.
Masih di fase beta, Chatkoo akan menyasar para penjual online yang
aktif berjualan di media sosial dan forum. Rizki mempersiapkan tiga
model bisnis subscription yang nantinya akan diadopsi oleh
Chatkoo, yaitu free, premium, dan enterprise. Model bisnis ini
diharapkan berjalan setelah Chatkoo public beta pada akhir bulan November mendatang.
“Di tahap growth, untuk meningkatkan awareness,
kami akan meningkatkan viralitas produk dan kerja sama dengan pihak yang
dapat mengekspos ke audiens sesuai target market kami. Tapi yang lebih
kami pentingkan untuk saat ini adalah bagaimana produk kami dapat
diterima untuk sebagian kecil pengguna dulu, karena product retention yang sehat akan membuat user acquisition lebih mudah dilakukan,” tutupnya.
Sumber : dailysocial.net