Untung Jutaan Rupiah dari Beternak Katak Bullfrog

Ramli Samosir, warga Durungan, Wates, Kulonprogo sukses beternak katak jenis bullfrog. Mirip dengan ikan lele, katak-katak ini dipelihara dalam kolam. Setiap bulan, dia mampu meraup untung jutaan rupiah.
Ide awal beternak katak, diilhami dari rekannya yang tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Pada 2011 silam, Ramli datang untuk melihat peternakan katak yang ada di lereng Merapi. Karena tertarik, Ramli langsung membeli beberapa ekor kecebong. Rasa penasaran akan bisnis katak, membuatnya kian tergerak untuk mengembangkan hewan amphibi ini.

Awalnya saya takut juga pegang, sekarang sudah berani, ungkapnya seperti dilansirSindonews.
Selang beberapa hari dia kembali datang untuk membeli dua indukan. Dengan merogok kocek hingga ratusan ribu, Ramli mantap menekuni bisnis ini sebagai usaha sampingan.
Kini setelah sekitar 1,5 tahun beternak, Ramli telah memiliki ribuan katak dari berbagai ukuran. Beberapa katak dijual dalam berbagai variasi, mulai dari kecebong, precil, hingga katak siap konsumsi, ataupun indukan.
Untuk kecebong, saat ini dijual dengan harga Rp1.000/ekornya, sedangkan precil Rp1.500/ekor. Untuk konsumsi, merupakan katak dengan usia 5-7 tujuh bulan, dijual per kilogramnya Rp50 ribu dengan isi 2-3 ekor. Sedangkan untuk indukan dijual Rp400 ribu sepasang.
Menurutnya, pasar katak cukup terbuka lebar. Hanya saja saat ini baru dijual di Yogyakarta, untuk memenuhi warung sweekee. Namun dirinya juga pernah menjual hingga di Jakarta ataupun Bali.
Yang rutin pesan ini yang masih belum ada, ini menjadi kendala pemasaran, ujarnya.
Selama memelihara ini, Ramli mengaku telah mendapatkan untung hingga lebih dari Rp7 juta. Sebagian pembeli justru memilih membeli kecebong atau precil. Mereka tertarik untuk ikut mengembangkan dan beternak katak.
Memelihara katak bullfrog, ternyata cukup mudah. Katak-katak ini tinggal ditaruh di dalam kolam yang diberi tutup agar tidak melompat keluar. Setiap hari diberi pakan dua kali, menggunakan pelet, untuk pakan ikan. Hanya bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran katak.
Agar katak tetap sehat, air kolam harus sering diganti. Biasanya hingga 3 sampai dengan tujuh hari sekali. Semakin bersih air, katak akan semakin sehat dan cepat tumbuh. Sedangkan untuk katak yang sedang bunting ditaruh dalam kolam tersendiri sampai bertelur.
Pemijahan akan dilakukan ketika telur-telur sudah menetas menjadi berudu. Satu ekor induk, bisa bertelur 2.000 hingga 7.000 telur. Dari jumlah ini biasanya hanya 5.000 yang bisa bertahan hidup sampai dewasa
Katak ini bisa dimasak dalam berbagai rasa, kulit katak juga untuk krupuk rambak sangat gurih, jelasnya.
Bersama teman-temannya, Ramli berencana membangun rumah makan sweekee di Jakarta. Saat ini beberapa rekannya sedang mengembangkan usaha ini berkat ilmu yang ditularkannya.