Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi
dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta
sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling
sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang
sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila
sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupun skala besar atau
perusahaan.
Cara Budidaya Ikan Nila
Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang
sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penebaran
benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahui secara
detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan
penjelasannya secara spesifik kepada Anda.
1. Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila.
Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal,
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Pengeringan
kolam;
- Perbaikan
pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
- Pengapuran
dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
- Pemupukan
dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;
- Pengisian
air kolam;
- Dapat
dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
- Untuk
mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu
masuk air;
- Masukkan
air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan
pengeluarannya, biarkan air tergenang;
- Penebaran
Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
2. Penerban Benih Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari
yang kelima sampai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan
akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm
atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2.
Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan
nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.
3. Pemberian Makanan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi
makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri
dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakan hijau-hijauan diantaranya adalah :
- Kaliandra
- Kalikina atau kecubung;
- Kipat
- Kihujan
4. Penyakit
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh
lingkungan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu
padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dan sebagainya.
Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi
yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka
semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan
memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang
cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah
melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan,
yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan
penyiapan dari permulaan.
4. Pemanenan Ikan Nila
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6
bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang
bervariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.
Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan
bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran
konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan
berikutnya secara bertahap.
Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara
mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara
keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan
panen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
Baca Juga : Merawat Ayam Pakhoy Agar Dihargai Jutaan Rupiah
Sumber : sumbarprov