Cara Budidaya Ikan Gabus Di Kolam Buatan

Bisnis ikan atau budidaya ikan menjadi salah satu usaha yang tak pernah mati. Selama permintaan akan hewan ini masih banyak di pasaran, tentu Anda masih memiliki peluang untuk memasarkannya. Ikan gabus menjadi salah satu ikan yang banyak diminati oleh masyarakat.

Itulah kenapa budidaya ikan gabus di rumah bisa dikatakan sebagai usaha yang menjanjikan. Asalkan memiliki keinginan yang tinggi dan kemauan belajar yang besar, Anda akan dengan mudah mengembangkan bisnis ini. Nah, jika Anda adalah seorang pemula, berikut adalah beberapa hal tentang budidaya ikan gabus yang bisa dijadikan bekal untuk segera memulai budi daya.

Peluang Budidaya Ikan Gabus

Peluang budidaya ikan gabus masih terbuka sangat lebar bagi Anda yang ingin menggelutinya. Asalkan dapat melakukan pemeliharaan dengan tepat, hasil panen yang maksimal akan didapatkan sehingga memberikan keuntungan berlipat.

Ikan gabus ini juga masih memiliki permintaan yang tinggi di pasaran. Olahannya yang beragam serta rasanya yang nikmat, membuat banyak tempat makan atau ibu rumah tangga memilihnya menjadi lauk favorit.

Adapun kandungan protein pada ikan ini juga cukup tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Ikan ini sebenarnya memiliki habitat asli di sungai, danau, atau persawahan. Dengan demikian, pakan yang bisa dipakai saat budidaya pun tidak terlalu sulit. Modal awal yang bisa disiapkan pun tak terlalu banyak sehingga Anda dapat memulainya dengan segera.

Langkah-langkah Budidaya Ikan Gabus

Ikan gabus bisa dibilang merupakan ikan predator di habitat aslinya. Namun, kandungan gizi dan nutrisi pada ikan ini cukup baik untuk kesehatan tubuh sehingga tak sedikit yang membudidayakan.

Nah, apabila Anda sudah memiliki niatan untuk ikut budidaya ikan gabus, maka penting untuk mengetahui langkah-langkahnya. Maka dari itu, simak penjelasan detail tentang apa saja tahapan budi daya yang perlu Anda pahami berikut ini.

1. Pemilihan jenis kolam

Langkah penting pertama adalah menentukan jenis kolam yang ingin digunakan. Ada tiga macam kolam untuk budidaya ikan gabus, ada kolam tanah, kolam terpal, dan juga kolam beton. Anda bisa menyesuaikan dengan lahan dan modal yang dimiliki.

Untuk kolam tanah, cara pembuatannya cukup mudah. Anda hanya perlu menggali tanah dengan batasan tertentu. Adapun keuntungan dari media tanah ini ikan memiliki kesempatan untuk memperoleh pakan alami. Sebab, di media tanah, pasti akan ada hewan-hewan kecil yang hidup di sana, seperti ikan-ikan kecil, udang liar, atau zat renik lainnya. Untuk pengairan juga bisa lebih bagus, apalagi jika memakai aliran sungai.

Jenis kolam selanjutnya yaitu kolam terpal. Kolam terpal memang sedang banyak dipakai dalam budidaya ikan air tawar. Sebab, penggunaannya juga lebih praktis dan mudah. Terutama bagi Anda yang berada di daerah rawan air, atau jauh dari sumber air. Apalagi jika Anda berada di daerah berpasir, kolam terpal menjadi pilihan paling tepat.

Selain itu, kolam terpal juga dapat menjaga suhu di kolam. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa petani ikan. Bau yang dihasilkan oleh ikan pun tidak akan separah lumpur pada media tanah. Proses pemanenan pada kolam terpal tentu saja jauh lebih mudah Anda lakukan. Anda juga akan lebih mudah memantau kesehatan ikan gabus, sebab medianya jauh lebih aman.

Kemudian yang ketiga adalah jenis kolam beton. Kolam terakhir ini tentu membutuhkan modal yang jauh lebih besar. Namun, penggunaannya sebenarnya jauh lebih bagus dibanding dua media sebelumnya. Jika memakai beton, Anda perlu melakukan persiapan lebih lama.

Nah, adapun keuntungan memakai kolam ini di antaranya adalah air kolam jauh lebih aman dan higienis karena tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Struktur kolamnya juga lebih kokoh sehingga jauh lebih awet.

Selain itu, proses pembersihannya setelah panen dilakukan juga jauh lebih mudah, dan kolam bisa digunakan kembali. Ikan yang dipanen juga tidak akan berbau lumpur ataupun tanah.

Nah, untuk memulai budidaya, langkah pertama Anda harus menentukan jenis kolam yang diinginkan. Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Anda tidak perlu memaksakan penggunaan kolam beton jika memang tidak memungkinkan.

Asalkan dilakukan perawatan dengan baik, tak hanya kolam beton saja, ikan gabus di semua jenis kolam dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang berkualitas.

2. Lakukan pemijahan

Langkah berikutnya adalah melakukan pemijahan. Proses ini merupakan tahapan di mana ikan gabus jantan dipertemukan dengan ikan gabus betina supaya menghasilkan telur atau burayak. Jadi, sebelumnya Anda harus memilih indukan jantan dan betina dengan tepat. Berikut ini adalah ciri-ciri dari indukan jantan dan betina ikan gabus:

a) Ikan gabus jantan biasanya memiliki bentuk kepala oval, sementara ikan gabus      betina memiliki bentuk kepala bulat

b) Ikan gabus jantan warnanya jauh lebih gelap jika dibandingkan ikan betina yang      lebih kontras warnanya

c) Pada ikan gabus jantan warna genitalnya agak kemerahan, dan apabila                    dipencet  akan mengeluarkan cairan

d) Untuk indukan betina, cara mengeceknya yaitu dengan menekan perutnya, jika       ditekan mengeluarkan telur maka bisa dipastikan bahwa ikan gabus tersebut           adalah ikan betina.

Untuk jumlahnya bisa sekitar 20-30 ekor indukan. Letakkan mereka di satu kolam yang memiliki sirkulasi air bagus. Anda juga bisa menambahkan beberapa dedaunan air di atasnya. Biarkan indukan jantan dan betina di kolam yang sama selama kurang lebih 3-4 hari.  Setelah proses pembuahan terjadi, biasanya satu induk betina bisa menghasilkan kurang lebih 11.000 bibit ikan atau telur.

Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu sekitar satu hari. Nah, larva atau telur ini akan menyimpan cadangan makanan sampai 2 hari. Jadi, dalam kurun waktu 2 hari Anda tidak perlu memberinya pakan.

Biarkan saja telur-telur tersebut tetap dalam kolam. Untuk suhu kolam Anda perlu mengaturnya supaya tetap berada dalam temperatur 28 derajat celcius.

3. Melakukan perawatan pada larva ikan gabus

Setelah telur-telur hasil pemijahan menetas, Anda perlu merawatnya. Setelah dua hari, cadangan makanan mereka pun akan habis. Jadi, Anda harus memberinya pakan menggunakan artemia sebanyak 3 kali sehari. Nah, setelah larva ini berumur 5 hari, pemberian pakan masih harus dilakukan secara rutin, yaitu sebanyak 3 kali sehari.

Pemberian pakan yang banyak dapat mempercepat tumbuh kembang larva. Selain pemberian pakan rutin, Anda juga harus selalu mengecek suhu air kolam. Pastikan pula bahwa sirkulasinya berjalan setiap hari dengan lancar, supaya pertumbuhan larva tidak terganggu. Anda juga bisa menambahkan makanan tambahan seperti Daphnia untuk larva ikan gabus.

4. Melakukan penebaran benih

Larva ikan gabus yang sudah dirawat, nantinya dapat disebar ke kolam besar setelah umurnya sekitar 2 mingguan. Penyebaran benih biasanya dilakukan di pagi hari, dan disebar sebelum mereka diberi pakan.

Nah, untuk pemberian pakannya nanti dapat dilakukan setelah 2 hari benih disebar. Pakan yang dipakai dapat berupa pelet atau makanan ikan buatan pabrik.

5. Memberikan pakan ikan gabus secara rutin

Langkah berikutnya yang amat penting bagi tumbuh kembang ikan adalah dengan memberi pakan. Pemberian pakan perlu dilakukan secara rutin. Sebab, nutrisi ikan berasal dari pakan yang diberikan.

Anda bisa menyiapkan pakan berupa pelet, anakan rayap, atau daging ampasan yang ada di dapur. Untuk pakan, Anda juga bisa membuatnya sendiri dengan mencampurkan beberapa bahan, seperti ampas tahu, jagung, bekatul, dan ikan teri.

Untuk jenis pakan yang bagus untuk ikan gabus, akan dibahas di sini, jadi, baca artikel ini sampai selesai ya. Karena ikan gabus termasuk ikan predator, jadi jika Anda telat memberikan pakan, lakukan pemeriksaan dengan rutin.

Dengan begitu, mereka tidak akan saling memangsa atau menyerang satu dengan lainnya. Tentunya jika yang tersisa hanyalah yang paling kuat, ini akan merugikan bagi Anda.

6. Panen ikan gabus

Langkah terakhir yang amat menentukan keberhasilan budidaya ikan gabus adalah proses panennya. Ikan gabus ini memiliki daya tahan yang tinggi sehingga proses panennya bisa dilakukan secara bertahap. Jadi, Anda bisa menyesuaikan waktu panen dengan kebutuhan atau permintaan yang ada di pasar.

Namun, ketika ikan gabus sudah semakin besar, sebaiknya Anda melakukan penyortiran. Pisahkan ikan yang sudah besar dengan yang kecil. Kelompokkan mereka di kolam yang terpisah.

Pengelompokan berdasarkan besar dan kecil ukuran ikan bertujuan untuk mencegah adanya ikan besar yang memangsa ikan kecil. Sebab, ikan gabus termasuk jenis ikan predator yang jika lapar dapat menjadi agresif. Untuk waktu penyortiran paling tidak dilakukan sebulan sekali.

Jenis-jenis Ikan Gabus untuk Budidaya

Ketika Anda berminat untuk budidaya ikan gabus, tak ada salahnya jika mengetahui lebih dulu jenis ikan gabus. Ikan-ikan berikut ini bisa dibudidayakan di rumah maupun di lahan dengan skala besar. Nah, apa saja jenisnya, simak ulasan berikut ya:

1. Forest Snakehead

Forest Snakehead adalah jenis ikan gabus pertama yang paling banyak diminati untuk dibudidayakan. Ikan ini ukurannya cukup kecil, dan warnanya juga tak sepekat ikan gabus jenis lainnya.

Forest Snakehead ini juga dapat bertahan di berbagai macam suhu sehingga lebih awet untuk dibudidayakan di rumah. Nah, ketika dewasa, ukuran ikan ini bisa mencapai 40 cm, dan banyak ditemukan di air tawar.

2. Great Snakehead

Great Snakehead adalah Ikan gabus yang memiliki ukuran sangat besar. Tak hanya itu saja, dagingnya juga tebal dan penuh gizi. Akan tetapi, kepalanya yang besar ini tidak bersisik seperti ikan biasanya.

Lalu, untuk badannya jauh lebih licin dan warnanya gelap. Biasanya ikan jenis ini digunakan sebagai bahan dasar olahan makanan di restoran-restoran besar. Hal ini dikarenakan, ikan gabus jenis Great Snakehead sangat langka dan harganya yang  cukup mahal.

3. Channa Gachua

Jenis ikan gabus ketiga adalah Channa Gachua. Ikan ini sebenarnya lebih dikenal sebagai ikan gabus “bogo”. Ukurannya cukup kecil, tetapi panjangnya bisa mencapai 20 cm. Nah, beberapa orang memilih ikan bogo ini karena ukurannya yang kecil, dan warnanya yang cantik. Pada ikan bogo ada bintik-bintik hitam di sampingnya, warna coklatnya juga lebih terang dan ikan ini nampak lebih alami.

Macam-macam Pakan yang Bagus untuk Ikan Gabus

Salah satu proses penting yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang ikan gabus adalah pakan. Pemberian pakan yang teratur sangat diperlukan supaya gizi ikan tercukupi. Tak hanya waktu saja, tetapi jenis pakan yang diberikan perlu diperhatikan juga. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui apa saja pakan yang bagus untuk ikan gabus. Berikut adalah beberapa pakan yang disarankan untuk diberikan:

1. Ikan kecil

Ikan-ikan gabus akan memakan ikan-ikan kecil saat berada di alam liar atau terbuka. Namun, jika di kolam dan dalam budi daya, maka sebaiknya Anda menyediakan ikan kecil sebagai makanan untuk ikan gabus. Ikan kecil dengan harga yang cukup murah bisa ditemukan dengan mudah.

Ikan-ikan kecil yang dimaksud, seperti bibit ikan nila dan bibit ikan lainnya. Ikan gabus tentu akan sangat lahap ketika mendapat pakan ikan kecil yang segar. Jika ikan kecil terlalu mahal, maka Anda bisa memberikannya secara berkala.

2. Pelet

Jenis pakan kedua yang bisa Anda berikan adalah pelet. Ikan gabus juga sama sepert ikan jenis lainnya, yang bisa diberi pakan pelet. Selain harganya yang terjangkau, pelet juga sudah mengandung hal-hal yang dibutuhkan oleh ikan gabus.

Ikan gabus membutuhkan protein tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memilih pelet yang juga mengandung protein cukup tinggi, sekitar 30%. Meski begitu, akan jauh lebih baik jika Anda menyelingi pakan dengan jenis lain yang lebih bernutrisi, supaya ikan gabus tumbuh besar dan sehat.

3. Keong sawah

Pakan ketiga yang tak kalah bagus untuk ikan gabus yaitu keong sawah. Keong yang memang memiliki habitat di sawah ini memang menjadi makanan alami ikan gabus. Jadi, saat Anda membudidayakan ikan gabus, keong ini bisa jadi pakan yang murah sekaligus bagus untuk pertumbuhan ikan. Anda pun bisa memperolehnya dengan mudah di sawah. Jika keong sudah terkumpul, nantinya potong-potong kecil lalu berikan pada ikan gabus.

4. Udang

Pakan bergizi keempat untuk ikan gabus yaitu udang. Pemberian udang akan menambah nutrisi pada ikan gabus. Sebab, di habitat aslinya, udang juga menjadi santapan lezat bagi para ikan gabus. Maka tak heran, jika diberikan pakan udang, ikan gabus akan sangat senang.

Meski begitu, Anda juga tak harus memberikan udang setiap saat karena harganya yang mahal sehingga bisa membuat pengeluaran semakin besar. Cukup Anda berikan sesekali sebagai selingan dari pakan lainnya.

5.  Cacing sutra

Makanan berikutnya yaitu cacing sutra, atau dikenal juga dengan sebutan tubifex sp. Cacing sutra memiliki ukuran yang sangat kecil. Meski begitu, kandungan proteinnya sangatlah tinggi.

Apabila Anda sedang melakukan pembibitan ikan gabus, cacing sutra bisa menjadi alternatif paling bagus untuk membuat ikan cepat besar. Jadi, sebaiknya gunakan cacing sutra pakan bibit ikan gabus saja karena harganya yang cukup mahal.

6.  Cacing tanah

Pakan terakhir yang juga direkomendasikan adalah cacing tanah. Habitat ikan gabus yang banyak di rawa atau sungai berlumpur memungkinkan banyaknya konsumsi cacing tanah.

Jangan salah, cacing tanah ternyata juga memiliki kandungan nutrisi yang bagus untuk perkembangan ikan gabus. Jika hendak memberikan pakan cacing tanah ini, sebaiknya Anda cincang atau potong-potong lebih dulu cacingnya, barulah kemudian diberikan pada ikan.

Nah, itulah beberapa hal terkait ikan gabus yang bisa Anda jadikan bekal untuk memulai budi daya. 


Sumber : gramedia.com