Bisnis ikan air tawar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih menjanjikan seiring dengan meningkatnya konsumsi ikan oleh masyarakat di daerah tersebut yang menunjukkan grafik positif dan diperkirakan terus meningkat pada waktu mendatang.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi di Temanggung, mengatakan semakin banyak warga yang bisnis ikan mulai dari pembenihan, pembesaran, pemasaran ikan, hingga pengolahannya.
"Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak warga berbisnis ikan, hal ini merupakan tren positif yang harus dibina oleh pemerintah," katanya.
Dia menjelaskan akhir-akhir ini banyak warga yang berkonsultasi masalah budi daya ikan di Kantor Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung di kompleks Balai Benih Ikan (BBI) Mungseng, Temanggung.
"Hal ini menunjukkan minat masyarakat untuk budi daya ikan terus meningkat dan permintaan ikan pun juga meningkat," katanya.
Hadi mengatakan pasokan ikan di Temanggung sebagian masih dari luar daerah. Produksi ikan di Temanggung baru mencapai 5.949,35 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 9.300 ton.
Hal itu karena lahan yang ada belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, daerah setempat bisa memenuhi sendiri serta dapat dikirim ke luar daerah.
Ia menuturkan tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Temanggung pada 2016 ditargetkan 16,9 kilogram/kapita/tahun, namun realisasinya mencapai 19,5 kilogram/kapita/tahun.
Ia mengatakan pada 2017 tingkat konsumsi ikan di Temanggung ditargetkan mencapai 19,7 kilogram/kapita/tahun.
Dia mengatakan berbagai program dan kegiatan dilakukan pemerintah untuk menggenjot produksi ikan, mulai dari pemberian bantuan sarana dan prasarana usaha peternakan ikan hingga pelatihan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Semakin banyak yang terlibat dalam bidang perikanan sangat bagus, produksi ikan bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan," katanya.