Ada berbagai produk unik yang dijual di acara pameran pengembangan
usaha ekonomi perdesaan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Salah satunya adalah sepatu bambu buatan kota Bandung, Jawa Barat.
Produsen sepatu bambu, Parker Shoes mengaku, produk sepatu bambunya
buatannya pernah ditawari merek terkenal Prancis, yaitu Louis Vuitton.
"Produk kita pernah ditawari oleh Louise Vuitton, tapi kami tolak,"
ungkap Sales Promotion Officer Parker Shoes, Eka Rismantara dikutip
detikfinance.com.
Alasan penolakan ini, karena Louis Vuitton menginginkan produk sepatu
bambu yang dibuat oleh Parker Shoes tanpa label/merek perusahaan. Bagi
Eka, cara ini jelas merugikan perusahaannya sebagai pembuat sepatu
tersebut.
"Awal tahun 2013, owner kami Taufiq Rahman ikut pameran di Milan
(Italia). Saat itu produk Parker ditawar Louis Vuitton, tapi kami tolak
karena itu (merek) produk kami dihilangkan. Kita harus berani menolak
karena untuk menjaga produk kita sendiri," paparnya.
Dengan penolakan itu, pihak Parker Shoes mengaku tidak merasa rugi.
Pasalnya produk sepatu bambu yang dibuat dari serat bambu itu masih laku
di pasaran dunia. Eka mencontohkan, sepatu serat bambu sudah mendunia
dari Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS).
"Sepatu bambu kami sudah terjual ke Inggris, Prancis, Italia, dan Amerika. Lalu di hampir semua negara Asia," katanya. Sepatu bambu Parker Shoes dibuat dari 60% serat bambu tekstil impor
asal Tiongkok dan 40% serat bambu tekstil lokal. Produk sepatu bambu
dijual dengan harga Rp 500.000-900.000 per pasang. Keunggulan dari
sepatu ini adalah anti bakteri, anti bau, lebih menyerap keringat,
menyehatkan kulit, dan ramah lingkungan.
Parker Shoes sebagai produsen bahkan mendapatkan certified ISO 9001.
Disusul kemudian pada tanggal 28 Oktober 2014 lalu meraih produk UKM
inovasi terbaik 2014.
"Kita sangat menunggu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) agar bisa lebih
memperkenalkan produk Indonesia dengan kualitas bagus dan produk sepatu
bambu pertama di dunia," jelasnya.
Selain sepatu bambu, Parker juga menjual kaos kaki, t-shirt, dan sepatu kulit. Total omzet Parker mencapai Rp 2 miliar/bulan.