Raih Omzet Rp 60 Juta per Bulan Dari Bisnis Ayam Petelur

Dari bisnis ayam petelur, Anda bisa meraih omzet 60 juta per bulan. Bisnis ayam petelur ini berbeda dengan yang lainnya. Usaha milik Asrori (22), warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Setiap ayam petelurnya mampu bertelur lebih dari 2 kali dalam sehari.

Saat ditemui ditempat ternaknya, Asrori menceritakan pada umumnya setiap ayam petelur mampu bertelur sebanyak 1 sampai 2 kali dalam sehari. Namun berbeda miliknya, karena dengan cara beternak yang berbeda, memapu membuat ayamnya bertelur lebih dari 2 kali dalam sehari.

Setiap hari dirinya memberi pakan ternaknya dengan campuran dedak atau bekatul, jagung halus dan beberapa tumbuhan yang dihaluskan. Jarak pemberian makan dan minum sehari 3 kali, dengan takaran khusus. Hal ini untuk meyeimbangkan gizi pada ayam dan telurnya. “Untuk jamunya atau tambahan vitamin kita beri bekicot yang halus. Agar lendir hilang, saya beri dedak. Awalnya sulit makan, namun lama-lama akan terbiasa,” ujarnya.

Tambahan makanan dari daging bekicot untuk menambah protein dan mempercepat proses bertelur. Selain itu, harus dijaga kebersihan kandangnya. Jangan sampai ada ulat atau kotoran yang membusuk menjadi penyakit dan muncul hewan pengerat. Karena hal ini dapat membuat ayam stres dan mengganggu proses bertelurnya.

Ditanya hasil bisnis ayam petelur, setiap harinya, dari 1000 ayam miliknya mampu menghasilkan 2.000 sampai 3.500 telur atau sekitar 200 Kg. Setiap 1 Kg telur mampu terjual Rp. 18 ribu. Untuk biaya operasional, setiap harinya dirinya harus mengeluarkan baiya sebesar Rp. 1 juta. Biaya tersebut dipergunakan untuk membeli pakan dan lainnya.  ”Keuntungan itu bisa diprediksi, namun terkadang ayam mati atau lainnya itu sudah ada hitungannya. Kalau bersih sebulan mencapai Rp. 60 juta,” ungkapnya.