Berbagai hasil produk herbal dan kuliner usaha mikro kecil menengah
(UMKM) diminati pasar dunia karena memiliki cita rasa yang khas dan
menyehatkan. “Saat ini, ekspor berbagai produk herbal menembus pasar Eropa,
Tiongkok, Singapura, Belgia, Amerika Serikat, Afrika, Kamerun dan
Nigeria,” kata Direktur Mutigo Indonesia Fatmi Woro Dwimartanti di
Jakarta.
Ia menjelaskan berbagai produk herbal dan makanan ringan tersebut
termasuk keripik singkong, kentang, ikan olahan, cokelat, jelly, cabe
olahan, teh, sari temulawak, dan jamu herbal diminati karena dibumbuhi
rempah-rempah alami yang berkualitas, sehingga menghasilkan cita rasa
yang khas. “Ekspor produk herbal dan kuliner tradisional ini mencapai dua kontainer per bulan,” ujarnya. Ia
mengatakan minat pasar dunia terhadap berbagai hasil produk herbal dan
kuliner sangat tinggi, karena produk tersebut tidak mengandung bahan
pengawet, kimia yang membahayakan kesehatan konsumen. “Apapun produk kuliner yang ditawarkan, pasti akan laku di pasar
dunia karena kuliner tersebut bahan baku alamiah dan diolah secara
tradisional,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini, permintaan berbagai produk kuliner pasar dunia
belum sebanding dengan produksi UMKM yang masih kurang memadai. “Kesiapan UMKM untuk memenuhi permintaan pasar belum siap, sehingga
perlu upaya peningkatan kualitas dan produksi, sehingga kerajinan ini
akan berkembang dan menjadi tumpuan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pelaku UMKM harus lebih kreatif dalam
mengembangkan usahanya, agar dapat memenuhi permintaan pasar dunia yang
tinggi.