Ade Yusdira berhasil mengembangkan bisnis kroto atau telur semut api
hingga beromzet Rp60 juta. Padahal modal awalnya hanya Rp2 juta. Awal
mula Ade menekuni bisnis yang tidak biasa ini dari hobinya memancing
ikan.
Namun dia kesulitan mendapatkan umpan karena harga yang
mahal. Dia kemudian berpikir untuk memulai bisnis kroto ini sendiri.
Menurutnya, memulai bisnis kroto ini tidak sulit, yang dibutuhkan tentu
Prosedur Operasi Standard (SOP), seperti menyediakan ruangan di bawah
suhu 30 derajat, tepatnya harus lembab tetapi kering."Karena semut menyukai tempat gelap," terangnya.
Setelah
itu, hal lain yang perlu dilakukan adalah menjaga keamanan semut dengan
cara membangunkan kandang atau rumah bagi semut tersebut. Yang
dibutuhkan adalah rak kayu yang dibuat bertingkat-tingkat dan
disesuaikan dengan jumlah bibit semut.
Kemudian di bawah kandang
atau kaki-kaki kandang harus disediakan air yang fungsinya agar semut
tidak keluar dari kandang. Selain itu sediakan papan yang 80 persennya
mengandung protein. "Untuk tempatnya bisa dibuat dengan tinggi 2 meter,
lebar 80 cm, dan tinggi 1,3 meter," jelas dosen yang mengajar di STIE
Kesatuan Bogor ini.
Untuk memulai bisnis ini, para pemula perlu
menyediakan setidaknya 30 hingga 100 stoples bibit. Harga 1 stoples
berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu, jadi dengan Rp2 juta sudah bisa
memulai bisnis kroto ini.
"Dalam memulai bisnis ini yang harus
dilakukan uji coba dulu, dimulai dari yang sedikit dulu minimal 30
stoples, maksimalnya 100 stoples, karena kan dalam bisnis ini kita
berhadapan dengan makhluk hidup, jika gagal mereka akan mati," kata dia.
Ade
menambahkan, bisnis ini bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam
ruangan seperti kamar, namun untuk di luar ruangan harus disediakan
kandang tambahan berupa bilik, agar ruangan tetap dijaga lembab.
Sementara
itu, makanan yang diberikan kepada semut-semut adalah makanan yang
bernutrisi seperti ulat pohon, jangkrik, dan tulang ayam, namun jangan
memberi makan semut dengan makanan bekas. "Untuk tambahan, semut diberi
minuman gula satu kali sehari," tambah Ade.