Ditengah kian minimnya pasokan ikan lokal namun kegiatan usaha ikan
pindang (ikan rebus) dinilai sangat berprospek untuk dikembangkan hingga
menghasilkan pendapatan yang lumayan, apalagi jenis ikan pindang cara
pembuatannya praktis serta pemasarannya sangat simple.
Ikan pindang-Saat ini ada sekitar 2000 usaha pemindangan ikan di
Sumut yang akan dibina Assosiasi Pengusaha Pindang Ikan (APPINDO).
Sukardiman selaku sekretaris Assosiasi Pengusaha Pindang Ikan
(APPINDO) mengatakan biasanya standart sesuai ukuran ikan gembung 16
ekor perkilogramnya atau dalam sebakul ikan pindang dengan berat 10 Kg
dengan modal Rp 150 ribu ternyata para pedagang bisa menghasilkan
pendapatan bersih Rp 50 ribu.Nah, bila 2 tiga bakul ikan pindang laris
maka penghasilan para pedagang itu akan meningkat.
Diakui memang hingga kini masih membutuhkan pasokan ikan impor sebab
kebutuhan ikan lokal sudah tak lagi mencukupi, kita berterima kasih pada
Pemerintah yang masih memperhatikan kelangsungan usaha kecil menenggah
(UKM) hingga menjamin ketersediaan pasokan ikan meski ikan harus diimpor
khususnya dibutuhkan demi kelangsungan kegiatan pemindangan ikan (Ikan
rebus).
Sebagaimana diketahui, ikan rebus yang dihasilkan usaha pemindangan
ikan yang banyak menyerap tenaga kerja, sebenarnya sejak dulu sudah ada
sebagai kebutuhan alternatif masyarakat yang dijual dengan bakul oleh
pedagang berkeliling daerah dengan harga yang terjangkau bahkan bisa
dibeli perekornya biasanya seharga Rp2000 atau Rp10 ribu/5 ekornya.
“Bila pasokan ikan impor distop Pemerintah, maka kita khawatir akan
menimbulkan gejolak sosial yang tinggi serta akan banyak menimbulkan
pengangguran, kita juga menepis tudingan miring soal ikan impor berzat
pengawet sebab ikan pindang umumnya sudah lulus uji labotorium karantina
ikan sebelum dipasarkan,”tambah Syahrial Amir, B.Gultom selaku Wakil
ketua APPINDO.
Sukardiman juga mengaku, kemarin pada waktu pameran hasil produksi
pertanian pada pelantikan HKTI Medan Marelan, pihaknya juga turut
mengambil stand pameran untuk mempromosikan hasil produksi ikan pindang
(rebus) yang turut disaksikan Sekjen HKTI Pusat Beny Pasaribu, Kadis
Pertanian M.Roem dan Kadistanla Kota Medan ir Akhyar beserta rombongan.