Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) awalnya memenuhi tugas dosen untuk membuat sebuah bisnis di sektor pertanian. Tugas dengan modal Rp 6 juta, kini jadi bisnis dengan omzet Rp 600 juta/tahun.
Kini bisnis lewat perusahaan bernama Adjuvant Herbisida ini, dipimpin oleh Puguh Roxa P.H, salah satu dari 3 mahasiswa IPB tersebut. Lewat bisnis ini, Puguh menjual pupuk cair organik dan pestisida organik. Bisnis pestisida ini yang menang dalam Wirausaha Muda Mandiri dengan hadiah Rp 50 juta.
"Awalnya ini hanya untuk tugas kuliah, waktu itu kami bikin bertiga. Proses pengerjaannya hampir 6 bulan. Kalau ditanya berapa modalnya, mungkin dalam 1 bulan kami habis Rp 1 juta, total habis Rp 6 juta. Ini mulai produksi Februari 2013 lalu. Pada 2013 lalu, dalam 1 bulan kami bisa memproduksi 500 botol, harganya per botol Rp 30 ribu," tutur Puguh kepada detikFinance dalam acara Wirausaha Muda Mandiri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Pestisida yang dijual dibuat dari bahan alami. Untuk tahun ini, pemesan produk pestisida makin banyak, terutama dari pemilik lahan sawit. Puguh mengatakan, pihaknya berusaha memproduksi 3.000-7.000 botol per bulannya. Tiap botol, kapasitas pestisidanya 1 liter, yang menurutnya bisa digunakan untuk 1 hektar lahan sawit.
Saat ini, Adjuvant memiliki 5 pegawai tetap dan 15 pegawai harian. Lewat Wirausaha Muda Mandiri, Puguh menyatakan, pihaknya mencari jaringan pasar. Karena dirinya sulit untuk mendapatkan pasar yang besar.
"Tahun lalu omzet kami Rp 600 juta per tahun. Itu masih awal. Karena kebutuhan pestisida untuk sawit besar. Biasanya butuh 10 ribu botol, tapi kami belum sanggup memproduksinya," jelas Puguh.
"Jujur untuk pemasaran sangat sulit. Ini produk baru, kami perlu edukasi pasar yang jadi kendala. Semakin banyak yang tahu, maka semakin banyak yang pakai. Hebatnya produk kami dari bahan alami atau organik jadi lebih aman," kata Puguh.