Berbisnis Barang Antik Dari Pipa Bekas Yang Menguntungkan

Peluang usaha bisa muncul dari mana saja. Tak harus barang baru, barang-barang bekas tak berguna pun bisa menjadi barang yang berguna dan menghasilkan uang. Nurul Yakin (43), pemilik "Byalak Craft" Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur, menyulap pipa plastik bekas saluran air menjadi berbagai macam barang dengan motif yang menarik.

Tak hanya itu, barang yang dihasilkan juga sangat unik. Salah satunya adalah akuarium antik yang terbuat dari pipa plastik bekas pembuangan limbah pabrik.


Selain akuarium antik, pipa bermacam-macam ukuran mulai dari yang kecil hingga besar diameternya, disulap menjadi tempat Al-quran, lampu hias, kursi, tempat tidur hingga bros dan gantungan kunci. Saat ini, Byalak Craft memproduksi seratus lebih berbagai jenis barang dari pipa bekas.

"Awalnya saya kerja di bengkel. Saat mau pindah tempat banyak sampah pipa yang dibakar. Setelah saya lihat motif pipa setelah dibakar kok unik. Akhirnya saya coba membuat bros dan gantungan kunci. Dijual anak saya kok laku," ujar Yakin, dikutip detik.com.

Yakin, sapaan pria 4 anak ini mengaku, memulai bisnis ini sejak 2 tahun lalu. Setelah mengumpulkan pipa plastik bekas dan membeli di pengumpul barang bekas, Yakin memproses pipa plastik tersebut dengan mencucinya terlebih dahulu. Kemudian, pipa-pipa itu dibakar di ruangan khusus yang dibuatnya selama 6 jam lebih.

"Setelah itu diampelas hingga motifnya halus. Tinggal dibentuk sesuai dengan keinginan. Pembuatan akuarium antik butuh pipa bekas yang besar. Sementara ornamen lain kita buat dari pipa yang kecil," tambah pria lulusan SMK ini.

Proses selanjutnya, tambah Yakin, agar tidak berbahaya, barang yang sudah jadi harus dilapisi dengan lapisan yang tak berbahaya bagi manusia. Sebab, plastik setelah diproses masih ada bekas bahan kimia.

"Barang-barang ini kan masih ada bahan kimianya. Sangat berbahaya kalau tidak dilapisi. Saat kita mengerjakan ya kita harus hati-hati," tambahnya.

Untuk harga, akuarium antik buatannya dijual mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta. Ini disesuaikan dengan ukuran dan kesulitan ornamen akuarium antiknya. Paling laku, kata Yakin, adalah akuarium antik standar dengan harga Rp 1,5 juta.

Dari hasil karya "Byalak Craft" ini, kata Yakin, dirinya bisa meraup pendapatan hingga Rp 30 juta. Akuarium antik ini, sudah dikirim ke beberapa daerah. Yakin mengaku sudah mengirim akuarium antik ke Aceh, Batam, Bali, Surabaya dan Pasuruan.

"Pemkab Banyuwangi mendorong kami dengan mengikutkan kita di berbagai pameran. Dan hasilnya kita kewalahan menerima order saat ini. Kami rencana akan menambah karyawan. Saat ini hanya 6 orang yang membantu kami," kata  dia.

Saat ini, Pemkab Banyuwangi terus mendorong masyarakat melakukan upaya pemanfaatan limbah menjadi barang yang bermanfaat. Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga membantu memasarkan dan mengajak pelaku usaha daur ulang untuk mengikuti berbagai pameran-pameran dan permodalan.

"Kita bentuk mereka dengan UKM dan UMKM. Kita dorong usahanya dan kita kenalkan di pameran-pameran. Ini ikhitiar kami menyejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan barang limbah menjadi barang yang bermanfaaat," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.