Berawal dari kebiasaannya membantu para sahabat yang berada di luar
daerah untuk mendapatkan souvenir pernikahan berupa kerajinan khas
jogja, pada tahun 2009 Yulia Mustika Anissawati (31) mulai tergerak
untuk memanfaatkan kebiasan tersebut menjadi sebuah peluang usaha.
Dengan modal awal sekitar Rp 500.000,00, saat ini bisnis Yulia yang
sepenuhnya dijalankan secara online tersebut telah berkembang menjadi 3
buah usaha yang saling berkaitan dan mendatangkan omzet hingga Rp 50
juta dalam sebulan.
“Awalnya saya hanya membantu teman, namun dari situ teman-teman yang
saya bantu mulai mensuport untuk membuka bisnis souvenir online karena
saya hanya mempunyai sample produk dan belum mempunyai showroom yang
layak,” ujar Yulia yang saat merintis bisnis masih bekerja di salah satu
perusahaan swasta di Yogyakarta.
Selang satu tahun merintis usaha dan banyak mengikuti kegiatan
seminar bisnis serta mendapatkan banyak support dari temen-teman yang
sudah melakukan bisnis jauh sebelum dirinya, pada tahun 2010 Yulia
memutuskan untuk resign dari perusahaan dan berkiprah maksimal pada
bisnis penyediaan aneka macam souvenir mulai dari pernikahan, ulang
tahun acara aqiqah, 7 bulanan, hingga peringatan 1.000 hari kematian.
Kendati dalam merintis bisnis souvenir pernikahan banyak kendala dan
hambatan yang Yulia temui, namun pengusaha wanita yang sukses membawahi
tiga unit usaha ini selalu berfikiran positif sehingga kendala tersebut
dapat terselesaikan tanpa hambatan. “Dalam berbisnis kadangkala terjadi
kendala yang tidak pernah diduga sebelumnya, misalnya mundurnya waktu
jadi barang pesenan dikarenakan suatu hal, atau bisa juga mundurnya
kedatangan barang dari agen pengiriman tetapi itu semua dapat kami
selesaikan dengan membangun komunikasi yang baik dengan para customer,”
ujarnya.
Setelah 5 tahun merintis usaha, di bawah naungan Kandadinda Souvenir
kini Yulia tidak hanya melayani pemesanan souvenir pernikahan namun juga
mulai mengerjakan pesanan undangan pernikahan serta jasa pembuatan
mahar uang dari para customer yang tersebar di seluruh tanah air.
“Melayani customer dari sabang sampai merauke tidaklah mudah. Namun
seiring dengan berjalannya waktu dan semakin bertambahnya customer dari
berbagai daerah dengan adat budaya yang berbeda-beda, kita bisa mengenal
karakteristik dari para customer sehingga kami tetap bisa berkomunikasi
dengan baik jika terjadi kendala dalam proses produksi,” jelas Yulia.
Berbekal pengalaman itulah bisnis souvenir pernikahan yang dijalankan
via online ini bisa tetap eksis bertahan hingga 5 tahun dan
perkembangan bisnisnya bisa dikatakan sangat pesat. “Saat ini dibantu
oleh 3 orang karyawan office, 4 orang tenaga produksi, serta 6 orang
pekerja freelance yang merupakan ibu-ibu rumah tangga, kami bisa
menjangkau customer di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa kali
menerima orderan dari luar negeri seperti misalnya dari Malaysia dan
Brunei Darusalam,” imbuhnya.
Kedepannya, Yulia berharap bisa lebih menggembangkan usahanya menjadi
one stop wedding shop atau wedding organizer dan mulai melebarkan
sayapnya dengan membuka cabang di kota Yogyakarta terlebih dahulu.
“Untuk program yang sudah kami lakukan adalah program reseller, jadi
para pelaku bisnis yang ingin bekerjasama dengan kami bisa melakukan
kerjasama dengan menjadi agen reseller kami,” kata Yulia.
Bagi pengusaha yang sukses di dunia maya ini, kunci sukses bisnisnya
yang terpenting adalah tekun dan telaten dalam menjalani usaha,
bertanggung jawab terhadap segala resiko bisnis, tidak mudah menyerah,
bekerja keras dan bekerja cerdas, serta yang paling utama adalah menjadi
pelaku bisnis yang amanah.