Makin Berjaya dengan Bisnis Ikan Koi


Jika Anda berminat menambah penghasilan keluarga, bisnis ikan koi seperti yang ditekuni Ikrar Panutan bisa dilirik.



Bisnis ikan koi yang dijalaninya di Cibaraja, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat itu memiliki omzet minimal Rp20 juta per bulan. Dampaknya, bisnis tersebut bisa mendongkrak pendapatan keluarganya.
Ikrar mengaku sudah menjalani bisnis tersebut selama tujuh tahun. "Jika dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lain seperti lele, mas, nila dan lain-lain ternyata keuntungan budidaya ikan koi bisa dua kali bahkan lebih, karena peminat ikan ini rata-rata dari kalangan warga kelas menengah-atas," kata Ikrar.
Menurut dia, budidaya ikan koi ini juga mampu membuka lapangan pekerjaan baru, seperti di daerahnya mayoritas setiap peternak bekerja sama dengan warga lainnya untuk mengembangkan usaha ini. Keberadaan daerah budidaya ikan itu juga dapat dinikmati warga sekitar.
Awalnya, mayoritas peternak ikan di Cibaraja melakukan budidaya ikan air tawar untuk konsumsi. Namun, meningkatnya permintaan dari dalam dan luar Sukabumi membuat mereka beralih menanam koi.
Bisnis ikan koi berbeda dengan bisnis ikan air tawar pada umumnya karena usaha ini harus bermodalkan kepercayaan dan kerjasama untuk menghasilkan benih koi yang berkualitas.
"Karena jenis ikan ini sangat bervariasi, biasanya setiap peternak bekerja sama dalam hal pembenihan karena, untuk bibit ikan koi kualitas unggulan ukuran diatas dua kilogram harganya bisa mencapai Rp6 juta per ekor," tambahnya.
Ikrar yang juga Seketaris Koi Bersatu Sukabumi (KBS) menyebutkan setiap usaha pasti ada pasang surutnya atau risikonya. Risiko yang dihadapi peternak koi ini biasanya berkurangnya kualitas air yang bisa menyebabkan kualitas benih ikan tersebut menurun.
"Selain itu, sulit mendapatkan bibit ikan yang kualitas unggul karena setiap ikan yang bertelur rata-rata jumlah telurnya 20 ribu-30 ribu butir ternyata hanya bisa menghasilkan koi kualitas kontes paling banyak lima ekor saja," tambahnya.