Di tangah pria ini, kelapa yang biasanya digunakan untuk pangan kini
menjadi jauh lebih bermanfaat. Dengan kreativitasnya, ia bisa mengolah
kelapa menjadi 1.600 produk. Dialah Wisnu Gardjito.
Sudah berbagai aneka macam produk dari bahan kelapa ia hasilkan menjadi obat-obatan, minuman, kosmetik, dan lainnya.
"Produk
kelapa yang saya hasilkan yaitu 1.600 lebih. Ada yang diolah menjadi
minuman isotonik drink, kecap, sabun, sirup, air kelapa untuk bahan
bakar, ada berbagai jenis obat, diantaranya obat untuk diabetes,
kosmetik untuk lulur, minuman sirup, minyak goreng putih, obat flu
burung, dan masih banyak lagi yang belum saya pasarkan," terang Wisnu.
Menurut
Wisnu, produk kelapa jika diolah secara kreatif bisa menghasilkan omzet
yang menguntungkan dan menjadi usaha yang bisa mensejahterakan para
petani. Indonesia memiliki 3,8 juta tanaman kelapa yang menempatkan
Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Hampir
seluruh perkebunan kelapa di Indonesia adalah kebun organik.
Pemilik
The Green Coco Island ini yang berhasil membuat olahan kelapa menjadi
berbagai produk dan berhasil menembus pasar ekspor ke eropa dan negara
lainnya.
"Pemasaran produk kelapa sudah sampai ke Eropa, Kanada, Amerika dan Jepang," ungkapnya.
"Ada
banyak produk kami yang belum kami pasarkan, karena belum di patenkan.
Nanti diambil orang luar. Jadi belum bisa kita kasih tahu. Ini
menyangkut hak cipta," tambahnya.
Sementara itu, produk yang sudah
dipasarkan sekitar 250 item. Yang lainnya masih menunggu proses
pematenan hak cipta. Indonesia sebagai peringkat pertama penghasil
kelapa, semestinya bisa meraup keuntungan lebih besar.
"kalau dikerjakan seluruh Indonesia, bisa meraup keuntungan Rp 4 triliun dalam setahun," ungkapnya.
Mengenai
kendala dalam produksi dan pemasaran, dirinya berharap pemerintah lebih
optimal lagi dalam mendukung dan kerjasama dalam program pengolahan
kelapa ini.
"Sekarang dari Kementerian Pertanian sudah ada
kerjasama dari petani kelapa, sudah dibuat komunitas unggulan nasional.
Serta mendapatkan perlindungan dari pemerintah, yakni berupa
perlindungan dari mafia perdagangan" ujar alumni IPB ini.