Mencicipi Gurih Bisnis Abon Lele

Meski Abon lele masih kalah populer jika dibandingkan dengan abon sapi, namun animo konsumen akan olahan yang satu ini cukup besar. Selain memiliki kandungan protein, abon lele dikenal memiliki kandungan lemak yang rendah sehingga baik untuk kesehatan. Salah satu sentra olahan abon lele di kawasan Boyolali ternyata cukup eksis dalam bisnis makanan yang satu ini. Abon lele mampu menambah nilaie konomis bagi daging ikan lele. Selain itu daging ikan lele yang sudah diolah menjadi abon bisa lebih awet untuk disimpan dalam waktu lama tanpa kehilangan kandungan gizi dan protein.

Untuk membuat abon lele , 10 kilogram lele segar bisa menghasilkan 3 kilogram abon siap dikonsumsi. Harga 1 kilogram lele segar sekitar Rp.11.000 sedangkan harga abon lele satu kilogram bisa dijual sekitar 130 ribu rupiah. Dengan berbekal modal 10 kilogram lele segar bisa dihitung berapa keuntungan dari bisnis yang satu ini.

Pasar abon ikan lele ini selain bisa dipasarkan melalui warung, swalayan dan toko-toko makanan ternyata sudah menempus pasar ekspor ke Eropa. Kendala pengetahuan teknis mengenai tatacara ekspor ditengarai menjadi masalah masih rendahnya ekspor abon lele.

Jika anda tertarik dengan mencicipi gurihnya bisnis abon lele ini, tidak ada salahnya jika anda mencoba membuat sendiri abon lele. Berikut langkah-langkahnya:
1. Pilihlah lele yang segar dan baik.
2. Pisahkan daging dan kulit ikan lele. Tunggu beberapa saat setelah lele mati agar lebih mudah dalam proses pemisahan.
3. Cuci bersih kemudian kukus selama sekitar 30 menit.
4. Pisahkan duri tengah lele dengan daging kemudian tiriskan.
5. Siapkan bumbu-bumbu antara lain bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, gula merah, garam dan bumbu-bumbu lain. Tambahkan pula daun jeruk dan serai.
6. Haluskan semua bumbu dan tumis kurang lebih lima menit.
7. Masukkan ikan lele dan diaduk rata kurang lebih 15 menit. Daging ikan lele akan berubah menjadi coklat, tungu sampai seluruh minyak keluar dari daging lele.
8. Masukkan daging pada mesin press dan dipress selama 3-5 menit. Setelah itu tiriskan di atas kertas minyak agar abon lele tidak menggumpal.
9. Abon siap disajikan atau dikemas kemudian dipasarkan.
Selamat Mencoba.
»»  ...

Ternak Itik Raja Dan Ratu Lebih Cepat Pertumbuhannya

Upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi hasil ternak terus dilakukan, salah satunya dengan menghasilkan varian hibrida. Itik Raja dan Itik Ratu merupakan varian yang relatif baru dalam dunia unggas. Itik hasil persilangan antara itik Mojosari Jantan dan Itik Alabio betina ini memiliki pertumbuhan yang cukup cepat. Pertumbuhan itik yang cepat ini membuat gairah peternakan itik semakin baik dan kesejahteraan meningkat.

Secara fisik postur itik Raja tampak lebih besar, dengan bentuk badan yang menyerupai botol. Pada usia 6 minggu bobt itik Raja sudah mencapai 1.3 Kg(1300 gram). Jika dibandingkan dengan Itik alabio pada usia yang sama baru mencapai bobot sekitar 767,5 gram dan itik mojosari sekitar 660 gram ( Sumber Agrina).

Selain pertumbuhannya yang cepat itik Raja dan Ratu memiliki tingkat efisiensi pakan (Food Convertion Ratio) yang sangat baik yaitu sekitar 1.24. Keunggulan lain itik hibrida ini adalah daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik, sehingga menekan resiko kematian.

Pertumbuhan yang cepat ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging itik yang selama ini mengandalkan pasokan bebek afkir. Keuntungan bisnis ternak itik Raja dan Ratu ini memang cukuo menggiurkan , untuk satu ekor itik bisa mendatangkan keuntungan 7500 rupiah dalam masa pemeliharaan sekitar 45-50 hari. Biaya pemeliharaan sekitar 10000 dan harga jual pada usia tersebut 17500 rupiah.

Ternak itik Raja dan ratu ini saat ini masih menemui beberapa kendala masih terbatasnya pasokan bibit. Saat ini untuk daerah Sleman Yogyakarta, masih harus mendatangkan bibit (DOD) dari Kalimantan Selatan. Sehingga selain masalah jumlah yang terbatas harga DOD menjadi lebih mahal.
»»  ...