Menangkar Murai Batu Meraup Jutaan Rupiah

Memelihara burung berkicau, selain sebagai hobi yang menyenangkan, ternyata juga dapat menjadi sumber penghasilan. Seorang penangkar burung murai batu bernama Budi Hartanto di Jakarta, baru-baru ini, misalnya. Dengan sembilan pasang induk murai batu unggulan, setiap bulan budi memperoleh sedikitnya 18 ekor burung anakan. Setelah berumur sebulan, burung anakan itu bisa dijual dengan harga tak kurang dari Rp 1,5 juta per ekor. Keuntungan yang didapat dari 18 ekor anakan tersebut bisa mencapai Rp 16 juta.

Budi mengatakan, dia telah menekuni bisnis burung murai batu sejak dua tahun lampau. Menurut lelaki ini, modal yang diperlukan dalam bisnis ini relatif murah. Untuk sepasang burung murai, Budi mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu per bulan. Lahan yang dipakai pun cukup menggunakan halaman dan genteng rumah. Hingga kini, Budi yang mengaku belum mengalami hambatan berarti dalam menernak murai batu, merasa kewalahan memenuhi permintaan para pelanggan.

Burung Murai Batu mempunyai suara yang bagus dan penampilan yang indah, sehingga memiliki harga jual yang tinggi. Berdasarkan alasan tersebut maka dengan ternak Murai Batu akan memberikan hasil yang lumayan.

Adapun beberapa hal yang diperlukan sebagai berikut:

1. Indukan (jantan dan betina)
- Murai Batu Jantan
Ciri murai jantan sangat di bedakan dari warna bulu yang pekat dan tua, jika bagian atas hitam, maka murai jantan berwarna hitam dan berkilau. Sedangkan bagian dadanya, berwarna coklat tajam dan tua. Murai batu jantan juga memiliki ciri khas di lihat dari perilakunya yang gesit dan atraktif.
Untuk murai jantan untuk di ternak umur minimal adalah 1th, dan memiliki suara yang bagus
baik variasi maupun volumenya, serta tidak cacat.
- Murai Batu betina
Ciri murai batu betina berwarna pudar untuk bagian atas yang berwarna hitam dan dada yang berwarna coklat pudar.
Umur minimal Murai Betina untuk di ternak adalah 10 bulan, pilih yang rajin
bunyi dan tidak cacat.

2. Penjodohan
Untuk penjodohan dapat dilakukan dengan cara mendekatkan antara jantan dan betina selama kurang lebih 1 minggu. Tujuannya adalah agar saling kenal dengan harapan kalo nanti kita masukkan ke dalam kandang penangkaran tidak berkelahi. Namun ada juga yang tidak melalui proses penjodohan, yaitu langsung memasukkan jantan dan betina ke dalan kandang penangkaran dan lansung jodoh. Semua itu tergantung pada hoky. Sering juga terjadi sudah melalui proses penjodohan selama 1 minggu tetapi setelah di masukkan dalam kandang penjodohan terjadi perkelehian, sehingga diperlukan penjodohan ulang.

3. Kandang untuk Ternak

Kandang untuk ternak murai batu yang ideal adalah 1m x 2m tinggi 2m. Di dalam kandang di beri tanaman agar kelihatan alami sehingga burung akan merasa nyaman berada di kandang. Tempat mandi juga harus disediakan karena murai batu termasuk burung yang suka mandi. Untuk tempat sarang juga harus disediakan yaitu kotak terbuat dari kayu dengan ukuran 40cm x 20cm tinggi 30cm dan diberi lubang untuk keluar masuk burung.

4. Makanan untuk Induk Murai Batu
Setelah melalui proses penjodohan dan berhasil jodoh, selanjutnya dalam hal pemberian pakan harus mengandung protein tinggi agar dapat menghasilkan telur dan anak yang berkualitas. Untuk pakan bisa kita berikan full jangkrik.